6 Pilar di Raudhah: Saksi Sejarah Cinta dan Iman di Masjid Nabawi

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Sahabat Hikmah, Raudhah merupakan salah satu tempat paling mulia di dunia. Rasulullah  bersabda: “Antara rumahku dan mimbarku adalah taman di antara taman-taman surga.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Di dalam Raudhah terdapat enam pilar bersejarah, yang masing-masing memiliki makna dan kisah mendalam dari masa Rasulullah. Enam pilar ini menjadi saksi bisu perjuangan, keimanan, dan kasih sayang Rasul kepada umatnya. Artikel ini akan membantu Anda untuk mengetahuinya.

Ustuwanah al-Mukhallaqah (Tiang yang Menangis)

Tiang ini dikenal sebagai tiang yang menangis. Dahulu, Rasulullah menggunakan batang pohon kurma sebagai sandaran saat berkhutbah. Setelah ada mimbar baru, batang pohon itu “menangis” karena rindu kepada Rasulullah. Nabi pun mendekatinya dan menenangkannya. Kisah ini menjadi bukti cinta makhluk kepada kekasih Allah.

Ustuwanah Aisyah (Tiang Aisyah)

Dinamakan Tiang Aisyah sebagai pengingat dan penghormatan kepada ummul mukminin Sayyidah Aisyah radhiallahu’anha dalam menyebarkan agama Islam juga mengumpulkan hadits-hadits Rasulullah.

Dalam sejarahnya, Rasulullah kerap mengimami salat selama 2-3 bulan di tempat ini sebelum pergantian arah kiblat. Selain itu, tiang ini juga menjadi tempat berkumpulnya sahabat muhajirin, sehingga disebut pula pilar Muhajirin.

Ustuwanah Abu Lubābah

Tiang tersebut mengingatkan pada kisah Abu Lubābah radhiyallahu ‘anhu, seorang sahabat yang pernah berbuat salah dan menyesalinya. Ia datang ke masjid, mengikat dirinya di tiang ini, dan bersumpah tidak akan melepaskannya hingga Allah menerima taubatnya. Setelah beberapa hari, Allah menurunkan wahyu bahwa taubatnya diterima. Rasulullah pun melepaskan ikatannya. Tiang ini menjadi simbol taubat dan penyesalan yang tulus. Maka dari itu, tiang ini juga disebut dengan Pilar At-Taubah.

Ustuwanah as-Sarir (Tiang Ranjang)

Sarir artinya tempat tidur. Dahulu Rasulullah memiliki ranjang atau tempat tidur untuk beristirahat tepat di titik tiang ini berdiri.

Posisinya melekat pada dinding ventilasi Makam Rasulullah SAW dan bertuliskan Hadzihi Usthuwanah as-Sariri.

Ustuwanah al-Wufūd (Tiang Para Delegasi)

Pilar selanjutanya ialah pilar al-Wufud. Tiang ini bernama Tiang Delegasi atau utusan, karena menjadi tempat Rasulullah menerima tamu-tamu penting dari berbagai kabilah yang datang ke Madinah untuk masuk Islam atau menjalin perjanjian. Di sinilah banyak peristiwa dakwah besar terjadi. Tiang ini melambangkan kebijaksanaan dan keramahan Rasulullah dalam berdakwah.

Ustuwanah al-Mahras (Tiang Mahras)

Mahras berarti tiang penjagaan. Dahulu, Ali bin Abi Thalib kerap salat di area ini sekaligus berjaga mengawal Rasulullah. Posisinya berada di sebelah utara Pilar Sarir dan terdapat tulisan Hadzihi Ustuwanah al Mahras.

Demikianlah artikel tentang 6 pilar di Raudhah. Setiap tiang di Raudhah bukan hanya penanda fisik, tetapi juga pengingat sejarah tentang cinta, taubat, dan perjuangan. Di antara pilar-pilar itu, terpancar cahaya iman dan kerinduan kepada Rasulullah. (Noviana)

Informasi Umrah Hikmah Tour & Travel

Hubungi Kami:
📲 081 2211 101
📸 IG: @hikmahtourtravel