Ka’bah adalah bangunan suci yang terletak di dalam Masjidil Haram, Makkah, dan menjadi pusat ibadah umat Islam di seluruh dunia. Dalam sejarah Islam, Ka’bah diyakini sebagai rumah ibadah pertama yang ada di bumi. Namun untuk lebih lengkapnya, yuk simak sejarah Ka’bah dan munculnya arah kiblat.
Ka’bah pertama kali didirikan oleh Nabi Adam as atas perintah Allah SWT. Namun, bangunan ini kemudian mengalami kerusakan akibat bencana alam dan zaman yang terus berjalan. Kemudian Nabi Ibrahim as bersama putranya, Nabi Ismail as, membangun kembali Ka’bah sebagai tempat suci untuk menyembah Allah SWT.
“Dan (ingatlah), ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan): Janganlah kamu mempersekutukan sesuatu pun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku ini bagi orang-orang yang tawaf, orang-orang yang beribadah, dan orang-orang yang rukuk dan sujud.” (QS. Al-Hajj: 26)
Ka’bah Sebagai Pusat Ibadah Umat Islam
Sejak zaman Nabi Ibrahim as, Ka’bah telah menjadi pusat ibadah dan tempat berkumpulnya umat yang menyeru kepada tauhid. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat Arab sebelum Islam mulai memasukkan berhala-berhala ke dalam Ka’bah dan menyembahnya. Hingga akhirnya pada tahun 630 M, Nabi Muhammad saw bersama para sahabat menaklukkan Makkah dan membersihkan Ka’bah dari berhala, mengembalikan fungsinya sebagai rumah Allah SWT.
Munculnya Arah Kiblat dalam Islam
Awalnya, ketika umat Islam di Makkah dan Madinah melaksanakan salat, mereka menghadap ke Baitul Maqdis di Yerusalem sebagai kiblat. Namun, setelah hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad saw menerima wahyu yang mengubah arah kiblat ke Ka’bah di Makkah. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-2 Hijriah saat Rasulullah sedang melaksanakan salat di Masjid Qiblatain (Masjid Dua Kiblat) di Madinah.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram…” (QS. Al-Baqarah: 144)
Perubahan kiblat ini menjadi simbol kesatuan dan identitas umat Islam, yang menjadikan Ka’bah sebagai arah ibadah yang satu bagi seluruh Muslim di dunia.
Kesimpulannya, Ka’bah memiliki sejarah panjang sebagai rumah ibadah pertama di bumi, yang telah Nabi Ibrahim as bangun kembali dan kemudian Nabi Muhammad saw bersihkan dari penyembahan berhala.
Sementara itu, arah kiblat yang awalnya menghadap Baitul Maqdis Allah SWT ubah ke Ka’bah sebagai bentuk penyatuan umat Islam dalam ibadah. Hingga saat ini, Ka’bah tetap menjadi pusat spiritual bagi umat Islam di seluruh dunia, menjadi tujuan utama dalam ibadah salat dan haji. (Dian Safitri)