Mekkah: Kota yang Tak Pernah Tidur

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Sahabat Hikmah, di antara hamparan pegunungan tandus di Jazirah Arab, berdiri sebuah kota yang tak pernah sepi dari sujud dan lantunan doa-doa. Dari pagi hingga malam, bahkan di tengah sunyi menjelang subuh, gemuruh suara manusia tetap terdengar, suara talbiyah, rintihan doa-doa, tilawah, dzikir  mengalun di sekitar Ka’bah. Inilah Mekkah, kota yang tak pernah tidur.

Kota yang Hidup oleh Ibadah

Sejak ribuan tahun lalu, Mekkah menjadi pusat ibadah umat Islam sedunia. Setiap detik, ribuan langkah kaki mengitari Ka’bah dalam putaran thawaf, menyebut nama Allah dengan penuh cinta dan harap. Sementara yang lain bersujud, membaca Al-Qur’an, atau sekadar duduk memandangi kiblat dengan mata berkaca-kaca.

Tidak ada waktu di mana Masjidil Haram benar-benar kosong. Siang dan malam berganti, tapi denyut spiritual kota ini tidak pernah berhenti. Lampu-lampu yang menerangi halaman masjid menjadi saksi bisu bahwa ibadah di sini tak mengenal batas waktu.

Malam di Sekitar Ka’bah

Saat malam menjemput dan langit penuh dengan bintang, Mekkah justru semakin hidup. Jamaah dari berbagai penjuru dunia berbondong-bondong menuju Masjidil Haram. Ada yang sedang tawaf, berdoa di dekat Multazam, ada pula yang menangis dalam sujud panjang di sisi Ka’bah.

Di setiap wajah para jamaah terlihat rindu dan harap yang menyatu. Menyiratkan sebuah bongkahan rindu akan perjumpaan dengan Ka’bah itu.  Malam di kota ini bukanlah waktu untuk tidur, tapi sebuah kesempatan untuk menyapa Sang Pencipta dalam keheningan yang penuh makna.

Perjumpaan Umat dari Segala Penjuru Dunia

Mekkah juga menjadi titik pertemuan umat Islam dari berbagai bangsa, dan bahasa. Mereka datang dengan pakaian yang sama yakni ihram putih sederhana, menandakan kesetaraan di hadapan Allah.

Setiap langkah di kota ini membawa pesan persaudaraan dan persatuan. Tak ada perbedaan kasta atau status, hanya hati yang sama-sama rindu kepada Allah. Mekkah mengajarkan bahwa dalam ibadah, manusia melebur menjadi satu dalam cinta Ilahi.

Keabadian dalam Kesederhanaan

Meski kini berdiri bangunan tinggi dan hotel-hotel megah di sekitarnya, ruh Mekkah tetap sama seperti dahulu: kota yang dipenuhi kesucian, keikhlasan, dan kerendahan hati.

Kota ini bukan sekesar wilayah geografis, melainkan ruang batin yang hidup di hati setiap Muslim. Bagi yang pernah menjejakkan kaki di sana, rindu untuk kembali adalah keniscayaan.
Dan bagi yang belum berkesempatan, doa untuk bisa memandang Ka’bah menjadi pengiring di setiap sujud di sepertiga malam.

Detak Iman yang Tak Pernah Redup

Mekkah adalah kota yang tak pernah tidur karena ia dijaga oleh jutaan hati yang berzikir. Dari langit hingga bumi, dari air mata hingga doa, semuanya berpadu menjadi simfoni penghambaan.

Setiap hembusan angin membawa lantunan doa, setiap langkah jamaah menambah denyut kehidupan. Mekkah akan terus terjaga, menjadi saksi abadi dari cinta yang tak pernah padam kepada Sang Pencipta. (Noviana)

Informasi Umrah Hikmah Tour & Travel
Hubungi Kami:
📲 081 2211 101
📸 IG: @hikmahtourtravel