Umrah adalah salah satu ibadah yang sangat mulia dalam Islam. Selain mempersiapkan niat dan keimanan, penting pula bagi jemaah untuk memahami adab berpakaian selama menjalankan ibadah ini.
Berpakaian dengan adab yang benar tidak hanya memenuhi syariat, tetapi juga mencerminkan penghormatan terhadap tempat suci dan kekhidmatan ibadah. Berikut adalah beberapa pedoman penting tentang adab berpakaian saat umrah:
Pakaian Sesuai Ketentuan Syariat
Laki-Laki, wajib mengenakan dua helai kain ihram tanpa jahitan, yaitu kain yang dipakai di pinggang (izar) dan kain yang dikenakan di pundak (rida’). Tidak boleh memakai pakaian berjahit, celana, kaus, atau alas kepala seperti peci.
Perempuan, bebas memilih pakaian asalkan menutup aurat, longgar, tidak transparan, dan tidak menyerupai pakaian laki-laki. Tidak boleh mengenakan cadar dan sarung tangan selama ihram.
Memilih Pakaian yang Bersih dan Suci
Pastikan pakaian kita dalam keadaan bersih dari najis dan tidak mengandung kotoran. Ini adalah wujud penghormatan terhadap kesucian tempat ibadah. Jemaah seharusnya membawa beberapa set kain ihram atau pakaian cadangan agar selalu terjaga kebersihannya.
Menghindari Pakaian yang Berlebihan
Saat menjalankan umrah, tujuan utama adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan kesederhanaan dan kerendahan hati. Oleh karena itu, hindari memakai pakaian yang mencolok, terlalu mewah, atau mengandung hiasan berlebihan.
Menutup Aurat dengan Sempurna
Aurah laki-laki adalah dari pusar hingga lutut, sedangkan perempuan harus menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Hal ini wajib kita perhatikan agar ibadah tidak batal atau kurang sempurna.
Menggunakan Alas Kaki yang Sesuai
Laki-laki wajib menggunakan sandal yang tidak menutupi mata kaki, sedangkan perempuan boleh memakai alas kaki yang nyaman asalkan tidak melanggar syariat. Alas kaki sebaiknya dipilih yang nyaman dan sesuai untuk berjalan jauh.
Memakai Wewangian Sebelum Ihram
Sunnah bagi laki-laki untuk memakai wewangian sebelum niat ihram. Namun, setelah ihram, penggunaan parfum pada tubuh atau pakaian tidak boleh. Perempuan tidak dianjurkan memakai wewangian.
Menjaga Kesederhanaan dan Kekhusyukan
Pakaian bukan sekadar penutup tubuh, tetapi juga mencerminkan sikap hati. Dengan berpakaian sederhana dan sesuai syariat, jemaah menunjukkan kesungguhan dan kerendahan hati di hadapan Allah.
Kesimpulannya, berpakaian saat umrah bukan hanya soal memenuhi syarat-syarat teknis, tetapi juga mencerminkan penghormatan terhadap ibadah ini. Dengan memahami dan menerapkan adab berpakaian saat umrah, jemaah dapat menjalankan umrah dengan lebih khusyuk dan penuh keberkahan. Semoga ibadah kita Allahterima dan membawa manfaat dunia akhirat. Aamiin. (Dian Safitri)