Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan mulia dalam Islam, termasuk dalam empat bulan haram (suci) yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Sepuluh hari pertama bulan ini sangat istimewa dan penuh dengan berbagai keutamaan dan peluang pahala besar. Lalu apa saja amalan di bulan Dzulhijjah?
Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah
“Tidak ada hari-hari yang amal saleh di dalamnya lebih Allah cintai daripada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah?” Beliau menjawab: “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan apa-apa.” (HR. Bukhari no. 969)
Amalan-Amalan Utama di Bulan Dzulhijjah
Berzikir dan Bertakbir
Allah SWT berfirman: “…dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan.” (QS. Al-Hajj: 28)
Ibnu Abbas menafsirkan bahwa hari-hari tersebut adalah sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Disunnahkan memperbanyak takbir, tahlil, tahmid, dan tasbih.
Takbir dapat dilakukan sejak masuk 1 Dzulhijjah hingga hari-hari Tasyrik (13 Dzulhijjah), dengan lafaz seperti Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd.
Puasa Sunnah
Puasa 9 hari pertama Dzulhijjah, terutama hari Arafah (9 Dzulhijjah) bagi yang tidak berhaji. Rasulullah saw bersabda: “Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim no. 1162)
Haji dan Umrah
Bulan Dzulhijjah adalah waktu pelaksanaan ibadah haji, salah satu rukun Islam. Allah berfirman: “Dan (diwajibkan) manusia mengerjakan haji ke Baitullah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.” (QS. Ali Imran: 97)
Haji merupakan ibadah dengan keutamaan yang sangat besar, termasuk diampuninya dosa-dosa: “Barang siapa berhaji karena Allah dan tidak berkata keji serta tidak berbuat fasik, maka dia kembali seperti hari dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menyembelih Hewan Kurban
Pelaksanaannya pada hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) hingga hari Tasyrik (11–13 Dzulhijjah). Allah SWT berfirman: “Maka salatlah untuk Tuhanmu dan sembelihlah hewan (kurban).” (QS. Al-Kautsar: 2)
Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada suatu amalan anak Adam pada hari Nahr (10 Dzulhijjah) yang lebih Allah cintai daripada menyembelih hewan.” (HR. Tirmidzi, hasan)
Menahan Diri dari Memotong Rambut dan Kuku bagi yang Berniat Berkurban
Rasulullah saw bersabda: “Jika kalian telah melihat hilal (bulan sabit) Dzulhijjah dan salah satu dari kalian ingin berkurban, maka janganlah dia memotong rambut dan kukunya.” (HR. Muslim no. 1977)
Salat Idul Adha dan Mendengarkan Khutbah
Salat Id adalah syiar Islam yang sangat ditekankan. Sunnah dilakukan secara berjemaah, mendengarkan khutbah, dan mempererat ukhuwah Islamiyah.
Bulan Dzulhijjah adalah waktu yang penuh dengan kemuliaan dan kesempatan besar untuk meraih pahala. Sepuluh hari pertamanya sangat berharga bagi umat Islam untuk meningkatkan amal ibadah seperti puasa, zikir, kurban, dan amal saleh lainnya.
Demikian beberapa amalan di bulan Dzulhijjah. Mari kita manfaatkan momen ini sebaik mungkin sebagai bentuk taqarrub (pendekatan) diri kepada Allah. (Dian Safitri)