Semua muslim pasti menginginkan pergi umrah. Namun, bagi jemaah perempuan ada peraturan khusus untuk memastikan pelaksanaan umrah berjalan lancar dan sesuai syariat. Berikut adalah beberapa aturan umrah bagi jemaah perempuan yang wajib kamu ketahui:
Harus Ada yang Mendampingi (Mahram)
Menurut syariat Islam, perempuan yang hendak pergi jauh, termasuk untuk menunaikan ibadah umrah harus ada yang mendampingi (mahram). Mahram adalah laki-laki yang memiliki hubungan keluarga yang tidak bisa dinikahi, seperti ayah, saudara kandung, dan anak laki-laki.
Namun, ada pengecualian dari sebagian ulama dan pemerintah Arab Saudi. Saat ini, perempuan boleh melaksanakan umrah tanpa mahram jika ia pergi dalam kelompok perempuan serta dianggap aman.
Pakaian Sesuai dengan Ketentuan Syariat
Jemaah perempuan wajib mengenakan pakaian yang menutup aurat, tidak ketat, dan tidak transparan. Pakaian ihram bagi perempuan berbeda dengan laki-laki. Perempuan tidak boleh menutup wajah (niqab) dan tangan (memakai sarung tangan) selama berada dalam kondisi ihram.
Rasulullah saw bersabda, “Perempuan yang berihram tidak boleh memakai cadar dan tidak boleh memakai sarung tangan.” (HR Bukhari)
Menjaga Kebersihan dan Bersuci
Kondisi fisik menjadi perhatian penting bagi perempuan yang akan melaksanakan umrah, terutama terkait kebersihan diri. Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak boleh melaksanakan ibadah yang membutuhkan kesucian seperti tawaf. Namun, mereka tetap dapat melakukan kegiatan ibadah lainnya seperti zikir, doa, atau membaca Al-Qur’an.
Jika haid selesai di tengah perjalanan, perempuan wajib mandi wajib sebelum melanjutkan ibadah. Oleh karena itu, jemaah perempuan perlu mempersiapkan diri dan membawa perlengkapan yang memadai.
Waktu yang Tepat untuk Ihram
Sebelum memasuki wilayah miqat (batas mulai ibadah umrah), jemaah perempuan harus memastikan bahwa ia sudah dalam kondisi bersih dari haid atau nifas. Jika haid datang sebelum memasuki miqat, perempuan dapat menunda ihram hingga selesai masa haid, lalu melaksanakan mandi wajib dan berniat ihram di miqat.
Menghindari Kerumunan Berbahaya
Pada prosesi ibadah umrah seperti tawaf dan sa’i, kerumunan sering kali menjadi tantangan, terutama bagi jemaah perempuan. Untuk menjaga keselamatan, lebih baik agar perempuan menghindari jam-jam sibuk atau mengambil posisi di bagian luar kerumunan tawaf.
Persiapan Mental dan Fisik
Selain memahami aturan ibadah, perempuan perlu mempersiapkan kondisi mental dan fisik. Perjalanan umrah membutuhkan stamina yang baik, terutama karena melangsungkan ibadah umrah dalam durasi yang padat. Penting juga untuk menjaga asupan makanan, istirahat yang cukup, dan membawa obat-obatan pribadi.
Mengikuti Aturan Pemerintah Arab Saudi
Pemerintah Arab Saudi memiliki aturan khusus bagi jemaah perempuan, termasuk mengenai visa dan dokumen perjalanan. Perempuan yang pergi tanpa mahram wajib melengkapi dokumen yang menunjukkan bahwa ia bepergian dalam kelompok tepercaya. Pastikan juga untuk selalu mematuhi aturan yang berlaku selama di tanah suci.
Kesimpulannya, ibadah umrah bagi jemaah perempuan memiliki beberapa aturan khusus semata-mata untuk menjaga kesucian dan kelancaran ibadah. Dengan memahami dan mematuhi aturannya, jemaah perempuan dapat melaksanakan ibadah umrah dengan khusyuk dan sesuai syariat. Persiapan yang matang, baik dari segi fisik, mental, maupun spritual menjadi kunci suksesnya perjalanan umrah.
Semoga informasi mengenai aturan umrah bagi jemaah perempuan ini dapat membantu dan menjadi panduan bermanfaat. (Dian Safitri)