cara mengendalikan amarah

Cara Mengendalikan Amarah Sesuai Ajaran Rasulullah

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Amarah adalah bagian dari sifat manusia. Namun, jika tidak dikendalikan, amarah bisa menimbulkan kerugian besar, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual. Rasulullah saw sebagai teladan umat Islam telah memberikan bimbingan yang jelas tentang cara mengendalikan amarah dengan bijak.

Menahan Amarah adalah Tanda Kekuatan

Rasulullah saw bersabda: “Orang yang kuat bukanlah yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya saat marah.” (HR. Bukhari dan Muslim) Hadis ini mengajarkan bahwa kekuatan sejati bukan terletak pada kemampuan fisik, tapi pada penguasaan diri dalam menghadapi emosi, terutama amarah.

Diam Saat Marah

Rasulullah saw mengajarkan bahwa salah satu cara terbaik menghindari dampak buruk amarah adalah dengan diam. “Jika salah seorang dari kalian marah, hendaklah dia diam.” (HR. Ahmad) Diam mencegah kata-kata kasar atau tindakan buruk yang mungkin kita lakukan dalam kondisi emosi tidak stabil.

Mengubah Posisi Tubuh

Rasulullah saw memberikan nasihat: “Jika salah seorang di antara kalian marah dalam keadaan berdiri, hendaklah ia duduk. Jika marahnya belum hilang, hendaklah ia berbaring.” (HR. Abu Dawud) Perubahan posisi ini membantu meredakan ketegangan fisik dan psikologis, sehingga amarah lebih mudah untuk kita kendalikan.

Berwudhu

Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api. Maka apabila salah seorang dari kalian marah, hendaklah ia berwudhu.” (HR. Abu Dawud) Wudhu dapat menenangkan jiwa dan menyegarkan tubuh. Air dingin menurunkan suhu tubuh yang meningkat saat marah.

Berlindung kepada Allah

Ketika seseorang merasa mulai marah, Rasulullah saw mengajarkan untuk segera memohon perlindungan kepada Allah: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” (A’udzu billahi minasy-syaithanir-rajim) Dengan mengingat Allah, hati menjadi lebih tenang dan kesadaran untuk bersikap sabar pun meningkat.

Latih Diri dengan Sabar dan Maaf

Rasulullah adalah sosok paling sabar, bahkan terhadap orang yang menyakitinya. Ia selalu memaafkan dan mendoakan kebaikan untuk mereka. Sifat ini harus kita teladani, karena membawa kedamaian hati dan memperkuat tali ukhuwah. “Orang yang memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya di sisi Allah.” (QS. Asy-Syura: 40)

Mengendalikan amarah bukan hal yang mudah, tetapi sangat mungkin untuk kita lakukan dengan niat tulus, latihan, dan meneladani Rasulullah saw. Amarah yang terkendali akan menjaga hubungan, menenangkan jiwa, dan memperkuat keimanan.

Demikian cara mengendalikan amarah sesuai dengan ajaran Rasulullah yang dapat kita pelajari. Mari jadikan sabar dan pengendalian diri sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. (Dian Safitri)

× Tanya Admin