Apa itu istighfar Nabi Adam dan Siti Hawa? Ingatkah dengan kisah Nabi Adam yang harus turun ke bumi akibat lupa akan larangan Allah? Ya, Allah menghukum Nabi Adam dan Siti Hawa karena telah memakan buah khuldi yang telah dilarang oleh Allah. Hal tersebut selayaknya cermin bagi kita, bahwasanya manusia tak pernah luput dari salah dan dosa.
Jika berbicara tentang dosa, maka jalan terbaik yang harus di tempuh ialah dengan bertaubat kepada Allah Ta’ala. Menyesali setiap perbuatan dosa yang dilakukan, seraya bertekad untuk tidak mengulanginya kembali.
Tiada hal yang menjadi penyesalan bagi Nabi Adam dan Siti Hawa saat itu selain kesalahan yang telah diperbuat. Namun, mereka tak pernah putus asa akan rahmat Allah. Kedua manusia tersebut mengundang rahmat Allah dengan senantiasa beristighfar. Lantas, bagaimana istighfar Nabi Adam dan Siti Hawa? Berikut kami sajikan lafadz istighfar, arti dan adab-adab beristighfar.
Lafadz Istighfar Nabi Adam
Allah tiada menciptakan sebuah peristiwa, melainkan ada kebaikan di dalamnya. Peristiwa kelalaian Nabi Adam dan Siti Hawa, menjadi pelajaran bagi seluruh umat manusia. Bahwasanya, tebusan terbaik atas dosa-dosa adalah taubat.
Kalimat taubat atau permohonan ampun yang terus menerus di ucapkan oleh Nabi Adam terekam abadi dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 23 berikut ini: “Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.”
Berkat doa tersebut, Allah mengampuni dosa keduanya (Nabi Adam dan Siti Hawa) dan melimpahkan rahmat kepada mereka. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 37, berikut ini: “Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Mahapenyayang.”
Adab-adab Beristighfar
Melansir Detikhikmah, dalam beristighfar ternyata ada adab-adabnya. Adab beristighfar antara lain:
- Dalam keadaan suci. Rasulullah bersabda; “Tidaklah seseorang melakukan suatu dosa, kemudian dia bangkit bersuci dan membaguskan bersucinya kemudian memohon ampunan kepada Allah Azza wa Jalla, melainkan Allah mengampuni dosanya,”(HR. At-Tirmidzi no. 406)
- Memilih waktu terbaik. Waktu-waktu terbaik untuk bercumbu dengan Allah ialah saat sepertiga malam. Dimana keadaan dunia sedang sunyi, dan jauh dari kesibukan. Bangun, berwudhu dan menunaikan sholat tahajud juga salat taubat, menjadikan momen pertaubatan semakin khusyuk. Allah memuji orang-orang yang memohon ampunan pada waktu tersebut. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 17, berikut ini: “(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur,”
- Memperbanyak memohon ampun. Sadar bahwa diri selalu berlumur dosa, maka perbanyaklah memohon ampun kepada Allah Ta’ala. Rasulullah saja manusia mulia yang telah Allah bersihkan dari perbuatan dosa, tetap memohon ampunan kepada Allah. Hal ini berdasarkan pada hadits berikut: “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhubeliau berkata: Aku telah mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Demi Allâh aku sungguh beristighfar dan bertaubat kepada Allâh setiap harinya lebih dari tujuh puluh kali.” [HR. Al-Bukhari]
Kesimpulan
Demikianlah, lafadz istighfar Nabi Adam dan Siti Hawa beserta adab dalam beristighfar yang dapat kami sajikan untuk Anda. Bentuk pertaubatan terbaik ialah dengan menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan dan berjanji untuk tidak mengulangi. Jangan pernah berputus asa terhadap rahmat Allah, karena ampunanNya begitu luas tiada terkira. (Noviana)
Hikmah Tour Travel menawarkan perjalanan ibadah umrah dan program Wisata Halal baik domestik maupun Internasional di antaranya Turki, Uzbekistan, dan Korea. Yuk daftarkan diri Anda dan orang-orang terkasih untuk menikmati perjalanan ibadah umrah dan wisata halal bersama Hikmah Tour and Travel. Kunjungi website kami dan hubungi customer servis untuk informasi lebih lengkap.
Hotline Call Center:
📞HikmahTravel (081 2211 101)
📞KBIHU DT (08122 3626 162)