Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu, baik secara fisik, mental, maupun finansial. Ibadah ini sekali seumur hidup dan hanya bisa kita lakukan pada waktu-waktu tertentu dalam kalender Hijriah, tepatnya pada bulan Dzulhijjah. Dalam pelaksanaannya, haji memiliki beberapa jenis atau macam yang berbeda berdasarkan cara dan urutan pelaksanaannya. Berikut adalah macam-macam haji dalam Islam:
Haji Tamattu
Haji Tamattu adalah jenis haji yang paling sering jemaah dari luar Arab Saudi laksanakan, termasuk dari Indonesia. Pada haji ini, jemaah melakukan umrah terlebih dahulu, lalu tahallul (mencukur atau memotong rambut), dan kemudian menunggu sampai waktu haji untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji.
Ciri-ciri haji tamattu adalah melaksanakan umrah terlebih dahulu di bulan-bulan haji, setelah umrah barulah jemaah tahallul dan keluar dari ihram, kemudian memasuki ihram kembali saat akan melaksanakan haji, dan wajib membayar dam (denda) berupa menyembelih seekor kambing.
Haji Ifrad
Haji Ifrad dapat kita lakukan dengan mendahulukan ibadah haji daripada umrah. Dalam jenis ini, jemaah hanya berniat untuk haji saja ketika memasuki ihram.
Ciri-ciri haji ifrad adalah jemaah hanya berniat haji saat ihram, tidak ada pelaksanaan umrah sebelum atau bersamaan dengan haji, tidak wajib membayar dam., dan umrah dapat kita lakukan setelah selesai semua rangkaian ibadah haji, jika kita menginginkannya.
Haji Qiran
Haji Qiran dapat kita lakukan dengan menggabungkan niat haji dan umrah dalam satu ihram. Jemaah melaksanakan umrah dan haji secara bersamaan tanpa melepas ihram di antara keduanya.
Ciri-ciri haji qiran adalah jemaah berniat sekaligus untuk umrah dan haji sejak awal, umrah dan haji kita lakukan dalam satu rangkaian ihram tanpa tahallul di antara keduanya, dan wajib membayar dam (seperti pada haji tamattu).
Macam-macam haji memberikan kemudahan dan pilihan bagi jemaah dalam menjalankan ibadah sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Haji Tamattu adalah yang paling banyak dipilih karena lebih ringan dan sesuai dengan waktu kunjungan jemaah internasional. Sementara Haji Ifrad dan Qiran lebih umum dilakukan oleh jemaah lokal atau yang sudah tinggal lama di wilayah Tanah Suci.
Semoga informasi ini membantu Anda dalam memahami perbedaan jenis-jenis haji dan mempersiapkan ibadah dengan sebaik-baiknya. (Dian Safitri)