mendahulukan orang tua

Mendahulukan Orang Tua atau Diri Sendiri dalam Ibadah Umrah?

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Ibadah umrah adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Meskipun tidak wajib seperti haji, banyak umat muslim berusaha menunaikannya sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah. Namun, sering kali muncul pertanyaan: jika memiliki kemampuan finansial, apakah lebih utama melaksanakan umrah untuk diri sendiri terlebih dahulu atau mendahulukan orang tua?

Pandangan Ulama tentang Prioritas dalam Umrah

Dalam Islam, terdapat prinsip bahwa ibadah yang wajib harus didahulukan sebelum yang sunnah. Oleh karena itu, jika seseorang belum pernah melaksanakan umrah, maka mendahulukan diri sendiri bisa menjadi pilihan yang lebih utama. Namun, ada beberapa pertimbangan lain yang perlu kita perhatikan:

Kewajiban Diri Sendiri dalam Umrah

Sebagian ulama berpendapat bahwa jika seseorang belum pernah menunaikan umrah dan memiliki kemampuan finansial, maka ia lebih utama untuk melaksanakannya terlebih dahulu sebelum memberangkatkan orang lain, termasuk orang tua.

Ini berdasarkan kaidah fiqih: “Orang yang memiliki tanggungan kewajiban lebih utama menunaikan kewajibannya sebelum mendahulukan orang lain.”

Namun, karena umrah bukanlah ibadah wajib seperti haji, mendahulukan orang tua juga bisa menjadi pilihan yang baik, terutama jika orang tua belum pernah melaksanakan umrah dan memiliki keterbatasan finansial atau fisik.

Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua

Islam sangat menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua (birrul walidain). Jika orang tua sangat ingin melaksanakan umrah tetapi tidak mampu secara finansial, maka membantu mereka menunaikannya bisa menjadi amal yang sangat besar pahalanya.

Seorang laki-laki datang kepada Nabi saw dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, saya ingin berjihad, tetapi saya tidak mampu.’ Nabi bertanya, ‘Apakah salah satu dari kedua orang tuamu masih hidup?’ Ia menjawab, ‘Ya, ibuku.’ Nabi berkata, ‘Berbaktilah kepadanya, karena di situ ada jihad bagimu.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis ini, sebagian ulama menyimpulkan bahwa jika seseorang sudah pernah umrah atau belum pernah tetapi orang tuanya sangat ingin melaksanakan umrah dan tidak mampu sendiri, maka mendahulukan orang tua adalah bentuk bakti yang sangat dianjurkan.

Kombinasi: Berangkat Bersama Orang Tua

Jika memungkinkan secara finansial, solusi terbaik adalah menunaikan umrah bersama orang tua. Dengan cara ini, seseorang dapat menunaikan ibadahnya sendiri sekaligus memenuhi hak orang tua dalam meraih pahala ibadah umrah.

Kesimpulannya, dalam menentukan apakah mendahulukan orang tua atau diri sendiri dalam ibadah umrah, pertimbangannya adalah jika belum pernah umrah dan memiliki kemampuan, lebih utama menunaikan sendiri terlebih dahulu.

Jika orang tua sangat ingin umrah tetapi tidak mampu, mendahulukan mereka adalah bentuk bakti yang sangat besar pahalanya. Dan jika memungkinkan, lebih baik berangkat bersama agar keduanya mendapatkan pahala dan manfaat dari perjalanan ibadah ini.

Pada akhirnya, keputusan ini bergantung pada kondisi masing-masing individu. Namun, apa pun pilihannya, niat yang ikhlas dan mencari ridha Allah serta orang tua adalah kunci utama dalam ibadah ini. (Dian Safitri)

× Tanya Admin