Payung Masjid Nabawi, Ini Sejarah dan Fakta Menariknya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Sahabat Hikmah, Payung Masjid Nabawi adalah salah satu ikon yang menjadi favorit para jamaah. Keindahan dan kegunaan payung itu, menjadi salah satu fasilitas masjid yang paling digemari. Ia dapat terbuka dan tertutup secara otomatis setiap harinya.

Terbuka ketika Matahari mulai terbit dan tertutup kembali ketika akan menjelang waktu maghrib. Artikel ini akan membantu Anda untuk mengetahui sejarah Payung Masjid Nabawi hingga fakta menariknya.

Sejarah Payung Raksasa

Payung raksasa di pelataran Masjid Nabawi mulai dipasang pada tahun 2010, sebagai bagian dari proyek perluasan masjid oleh Pemerintah Arab Saudi. Ide utama di balik instalasi ini adalah untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi jamaah, terutama saat musim panas yang sangat terik di Madinah.

Proyek ini menjadi bagian dari pengembangan fasilitas Masjid Nabawi yang tidak hanya memperluas kapasitas tampung jamaah, tetapi juga mengutamakan kenyamanan dan keindahan. Payung ini terinspirasi dari desain tenda-tenda di masa Rasulullah ﷺ, namun dikemas dengan teknologi tinggi dan modern.

Dibuat oleh Perusahaan Jerman

Pihak yang bertugas merancang dan memproduksi payung raksasa ini adalah perusahaan Jerman bernama SL Rasch GmbH, yang juga turut mengerjakan proyek serupa di Masjidil Haram. Setiap unit payung dibuat dari bahan kain fiberglass khusus yang tahan panas, ringan, dan mampu menyaring sinar UV.

Strukturnya terbuat dari baja berkualitas tinggi, lengkap dengan sistem hidrolik otomatis untuk proses buka-tutup. Payung ini bisa terbuka dalam waktu sekitar 3 menit dan menutup dengan cara lipat ke arah tiangnya, menyerupai kipas raksasa.

Ukuran dan Jumlah Payung

Hingga kini terdapat 250 lebih payung raksasa yang menghiasi pelataran Masjid Nabawi. Masing-masing berukuran 25 x 25 meter dengan tinggi sekitar 20 meter. Payung ini mampu menaungi lebih dari 400.000 jamaah, terutama saat waktu salat Jumat atau musim haji.

Teknologi Modern

Selain untuk memberikan keteduhan, beberapa payung dilengkapi sistem kabut air (misting) untuk menurunkan suhu sekitar. Saat musim hujan, desainnya juga memungkinkan air mengalir dengan lancar melalui sistem drainase yang tersembunyi di dalam tiang.

Simbol Rahmat dan Keindahan

Secara visual, payung-payung ini tidak hanya menyejukkan, tetapi juga memberikan nuansa spiritual yang mendalam. Sensasi sejuk dan nyaman ketika berada di bawah naungannya seolah melambangkan rahmat Allah yang melindungi setiap jamaah. Saat terbuka, pola-pola artistik pada permukaan payung menciptakan pemandangan yang begitu indah dan menawan.

Demikianlah artikel mengenai Payung Masjid Nabawi mulai dari sejarah hingga fakta menariknya. Semoga bermanfaat dan menjadi motivasi bagi kita untuk mengunjungi Masjidnya Nabi Muhammad Saw. Aamiin. (Noviana)

Ingin melihat secara langsung keindahan payung Masjid Nabawi dan memandangi keindahannya? Bersama Hikmah Tour&Travel Anda dapat menikmatinya lebih lama dengan program Umrah Special 13 Hari. Yuk booking kursinya saat ini juga.

UMRAH SPESIAL PROGRAM 13 HARI

📆 PERIODE 05 – 17 Oktober 2025

💸 Cukup dengan 34,5 Juta (Quad)

Sudah termasuk di antaranya; Tiket Pesawat Saudi Airlines PP, Visa Umrah & Siskopatuh, Hotel Hayyah Golden /Setaraf *3 (Madinah), Hotel Azka Al Zafa/setaraf *5 (Makkah), Transportasi Full AC, City Tour Madinah dan Mekah, Tour Leader dan Muthowif berbahasa Indonesia, Handling Bandara dan Hotel, Air Zam-zam (Menyesuaikan kebijakan penerbangan) Asuransi Perjalanan, Biaya Manasik dan Perlengkapan Umroh

Free: Tour Thaif dan Qornul Manazil

Hotline Call Center:

📞HikmahTravel (081 2211 101)

📞KBIHU DT (08122 3626 162)