Umrah adalah salah satu ibadah dalam agama Islam yang dilakukan dengan cara mengunjungi Baitullah di Makkah. Meskipun tidak wajib seperti haji, umrah memiliki keutamaan dan nilai spiritual yang tinggi.
Berbeda dengan haji yang memiliki waktu khusus, umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Dalam melaksanakan ibadah umrah, ada beberapa rukun yang harus dipenuhi oleh setiap muslim yang melaksanakannya.
Rukun ini bersifat wajib dan jika salah satu di antaranya tidak dipenuhi, maka ibadah umrah tersebut dianggap tidak sah. Berikut adalah penjelasan mengenai rukun umrah:
- Ihram
Ihram adalah niat untuk memulai ibadah umrah. Ihram ditandai dengan memakai pakaian khusus yang tidak dijahit untuk pria, sedangkan wanita memakai pakaian yang menutupi aurat tanpa pakaian khusus.
Ihram dimulai dari miqat, yaitu tempat atau batas yang ditentukan untuk memulai niat umrah. Setelah berniat ihram, jemaah dilarang melakukan beberapa hal seperti memotong rambut atau kuku, memakai wewangian, berburu, atau melakukan hubungan suami istri.
Niat ihram ini merupakan syarat mutlak dan ibadah umrah tidak akan sah tanpa diawali dengan niat yang benar dan sesuai aturan.
- Tawaf
Tawaf adalah ritual mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah berlawanan jarum jam. Dimulai dari Hajar Aswad, setiap kali melintasinya, jemaah disunnahkan untuk memberi isyarat atau mengusapnya.
Tawaf harus dilakukan dalam keadaan suci, baik dari hadas kecil maupun besar, dan dilakukan dengan penuh ketundukan serta kekhusyukan.
Tawaf ini merupakan bentuk penghormatan dan pengagungan kepada Allah yang memiliki Ka’bah sebagai rumah-Nya. Ini juga simbolisasi persatuan umat Islam yang datang dari seluruh penjuru dunia untuk menyembah Allah yang Maha Esa.
- Sa’i
Sa’i adalah berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ibadah ini mengingatkan jemaah pada kisah Hajar, istri Nabi Ibrahim yang berlari mencari air untuk putranya, Ismail. Perjalanan antara Safa dan Marwah ini melambangkan usaha dan ketekunan dalam mencari rahmat serta rezeki dari Allah.
Pelaksanaan Sa’i harus dilakukan setelah tawaf dan tidak ada batasan waktu yang terlalu ketat dalam melakukannya, asalkan selesai sebelum kembali ke ihram.
- Tahalul
Tahalul adalah proses mencukur atau memotong rambut sebagai tanda keluar dari keadaan ihram. Bagi pria, mencukur seluruh rambut (halq) lebih diutamakan, namun memotong sebagian rambut juga diperbolehkan. Sedangkan bagi wanita, cukup dengan memotong sebagian kecil dari ujung rambutnya.
Tahalul menandakan berakhirnya beberapa larangan ihram dan setelah tahalul, jemaah diperbolehkan melakukan aktivitas yang sebelumnya dilarang saat dalam keadaan ihram.
- Tertib
Rukun umrah harus dilakukan secara tertib dan berurutan, mulai dari niat ihram di miqat, melakukan tawaf, sa’i, hingga tahalul. Jika urutan ini tidak dipenuhi atau dilakukan secara tidak berurutan, maka ibadah umrah dianggap tidak sah.
Kelima rukun umrah ini menjadi dasar dalam pelaksanaan ibadah umrah yang sah. Setiap muslim yang melaksanakan umrah harus mematuhi dan memenuhi semua rukun tersebut agar ibadahnya diterima oleh Allah.
Umrah merupakan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah dan setiap ibadah di dalamnya mengandung makna spiritual yang mendalam, baik dalam segi ketundukan, usaha, maupun kebersihan hati.
Dengan melaksanakan umrah dengan khusyuk dan memenuhi semua rukunnya, umat Islam berharap mendapatkan ridha dan ampunan dari Allah serta menjadi hamba yang lebih baik sepulang dari Tanah Suci. (Dian Safitri)