sejarah dan keistimewaan maqam ibrahim

Sejarah dan Keistimewaan Maqam Ibrahim, Kamu Harus Tahu

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Salah satu obyek pada Ka’bah yang akan kita bahas pada artikel ini ialah sejarah dan keistimewaan Maqam Ibrahim. Tahukah kamu Maqam Ibrahim?

Sebagian umat muslim salah mengartikan tempat ini. Maqam Ibrahim bukanlah kuburan Nabi Ibrahim melainkan sebuah batu tempat berpijaknya Nabi Ibrahim ketika membangun Ka’bah. Nah, melalui artikel ini mari kita kenali lebih dekat sejarah Maqam Ibrahim dan keistimewaannya.

Sejarah Maqam Ibrahim

Ketika membangun Ka’bah, Nabi Ibrahim bersama putranya Nabi Ismail menyusun bangunan suci tersebut. Karena dinding bangunannya begitu tinggi sehingga Nabi Ibrahim membutuhkan pijakan untuk memudahkannya. Lantas Nabi Ismail membawakan sebuah batu yang kemudian batu tersebut melunak (atas izin Allah), dan meninggalkan bekas tapak kaki Nabi Ibrahim di atasnya.

Sebelum berada pada posisi saat ini, Maqam Ibrahim dahulunya melekat tepat di samping Ka’bah. Orang terdahulu mendiamkannya karena mengetahui bahwa batu ini sangat bersejarah, tanpa meyakini keistimewaan batu tersebut.

Seiring berjalannya waktu, yakni pada masa ke-khalifahan Umar Bin Khattab, jumlah umat Islam kian bertambah begitu pula jumlah jemaah yang mengunjungi Ka’bah. Posisi Maqam Ibrahim saat itu ternyaata mengganggu akses jemaah untuk melaksanakan thawaf.

Sehingga, Umar memutuskan untuk memindahkan Maqam Ibrahim kurang lebih sekitar 18 meter mundur ke belakang dari tempat asalnya. Hal ini ia lakukan agar para jemaah merasakan kenyamanan ketika sedang melaksanakan thawaf.

Melansir dari Arrayyan, Maqam Ibrahim mengalami renovasi besar pada tahun 1967. Ada perubahan bangunan pelindung batu tersebut menjadi kotak kaca kristal yang terlapisi emas dan perak. Kaca tersebut memiliki ketebalan 10 cm. Adapun renovasi bertujuan melindungi batu bersejarah itu dari kerusakan akibat cuaca maupun sentuhan fisik para jemaah.

Keistimewaan Maqam Ibrahim

Maqam Ibrahim menjadi tempat menunaikan salat sunnah 2 rakaat setelah thawaf dalam ritual ibadah haji dan umrah. Hal ini sebagaimana perintah Allah dalam surah Al-Baqarah [2] ayat 125, “Dan hendaknya kalian menjadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat untuk salat.” Salat sunnah tersebut termasuk tuntunan Rasulullah sehingga sebagian besar jamaah haji maupun umrah menunaikannya meski harus berdesakan.

Selain itu, Maqam Nabi Ibrahim juga memiliki keistimewaan lainnya, yakni batu yang tak pernah disembah oleh masyarakat jahiliyah. Padahal masyarakat Arab jahiliyah dahulu menyembah batu (berhala), tetapi batu bekas pijakan Nabi Ibrahim tersebut tak pernah mereka sembah sekali pun.

Demikianlah sejarah dan keistimewaan Maqam Ibrahim yang tersajikan untuk kamu. Semoga dapat menambah wawasan serta motivasi untuk berkunjung ke tanah suci, menunaikan ibadah umrah maupun haji. (Noviana)

Hikmah Tour Travel menawarkan perjalanan ibadah umrah yang lebih berkesan bagi Anda. Yuk, daftarkan diri dan orang-orang terkasih untuk menikmati perjalanan ibadah umrah arbain bersama Hikmah Tour and Travel. Kunjungi website kami dan hubungi customer servis untuk informasi lebih lengkap.

 Hotline Call Center:

HikmahTravel (081 2211 101)

KBIHU DT (08122 3626 162)

× Tanya Admin