Jabal Nur yang sering disebut sebagai Gunung Cahaya merupakan salah satu situs bersejarah yang sangat penting di Makkah, Arab Saudi. Salah satu lokasi bersejarah di Jabal Nur adalah Gua Hira, tempat Nabi Muhammad saw menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui Malaikat Jibril berupa lima ayat pertama dari Surat Al-Alaq. Peristiwa ini menandai awal turunnya Al-Quran dan lahirnya Islam sehingga sejarah Jabal Nur amatlah penting.
Bagi umat Islam, Gua Hira dan Jabal Nur menjadi simbol penting dalam proses introspeksi, kontemplasi, dan pencarian ilmu. Jabal Nur terletak sekitar lima kilometer di utara Makkah atau di sebelah kiri jalan menuju Arafah dengan puncaknya yang berada pada ketinggian sekitar 200 meter.
Mempersiapkan Pendakian
Untuk mencapai puncak Gua Hira, perlu waktu sekitar dua jam pendakian. Para jemaah yang mendaki Jabal Nur sebaiknya membawa persediaan air yang cukup dan tidak membuang sampah sembarangan. Mengapa? Karena lokasi tersebut sering menumpuk sampah seperti bungkus makanan dan botol plastik. Mengotori dan merusak pemandangan Jabal Nur.
Pendakian ke Jabal Nur sebaiknya pada pagi hari untuk menghindari cuaca yang terlalu panas. Selain itu, para jemaah dapat mengatur ritme perjalanan agar tidak kelelahan saat menuju Gua Hira, yakni dengan berhenti di beberapa titik istirahat untuk berteduh jika cuaca sedang panas.
Tempat Kontemplasi
Nabi Muhammad saw sudah lama mengunjungi Gua Hira untuk menyendiri dan menenangkan pikirannya. Di tempat ini, wahyu pertama pun turun melalui Malaikat Jibril. Setelah wahyu tersebut, Nabi Muhammad menjalani perjalanan panjang sebagai nabi dan rasul hingga peristiwa Isra dan Miraj.
Oleh karena itu, umat muslim sering menyebut gunung ini dengan nama Jabal Nur yang berarti “gunung yang bercahaya”, mengingat peristiwa turunnya wahyu yang menjadi titik awal penyebaran cahaya Islam. Jabal Nur selalu ramai pengunjung, terutama oleh para jemaah haji dan umrah setiap tahunnya. Hampir setiap hari, gunung ini penuh oleh umat Islam yang datang untuk berziarah dan mengetahui sejarah Jabal Nur. (Dian Safitri)