sejarah masjid abu bakar

Sejarah Masjid Abu Bakar dan Gaya Arsitekturnya

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Sebagai titik awal pondasi peradaban Islam, Kota Madinah memiliki banyak bangunan bersejarah. Salah satunya ialah Masjid Abu Bakar. Masjid ini hanya berjarak sekitar 335 meter dari Masjid Nabawi. Mari kita bahas mengenai sejarah Masjid Abu Bakar dan arsitekturnya pada artikel ini.

Sejarah Masjid Abu Bakar

Ada dua riwayat sejarah yang menceritakan tentang awal mula pembangunan masjid ini. Riwayat yang pertama mengatakan bahwa masjid ini merupakan musala Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq. Hal inilah yang mendasari penamaan masjid tersebut.

Sementara versi sejarah yang kedua menyatakan bahwa di lokasi ini para muslimin termasuk Abu Bakar As- Shiddiq menunaikan salat Id dengan Rasulullah saw sebagai imamnya.

Pembangunan Masjid Abu Bakar pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab pada tahun 50 H. Seiring berjalannya waktu, bangunan ini mengalami renovasi hingga mencapai gaya arsitektur yang dapat kita lihat saat ini. Renovasi tersebut terjadi pada masa Sultan Mahmud Khan Al-Utsmani (Sultan Mahmud II) sekitar tahun 1240 H-1250 H. Terdapat perbaikan tambahan pada masa Raja Fahd tahun 1441, namun desain arsitektur masjid tetap tidak berubah.

Gaya Arsitektur Masjid Abu Bakar

Masjid Abu Bakar berbentuk segi empat dengan panjang rusuknya mencapai 9 meter. Dinding masjid ini dibangun dengan batu basal hitam, sedangkan bagian dalamnya menggunakan cat berwarna putih.

Melansir republika.co.id, masjid ini memiliki kubah besar yang berwarna putih dan sebuah menara adzan dengan bahan baku yang sama, yakni batu basal. Puncak menara tersebut berhias ujung berbentuk kerucut, berbahan tembaga dengan bagian atas berbentuk bulan sabit.

Akses masuk masjid ini berada di dinding sebelah selatan. Jalan masuk langsung mengantarkan jemaah pada area salat. Mihrab masjid ini terletak di tengah dinding masjid sebelah selatan dengan tinggi kurang lebih 2 meter. Sedangkan luas cekungan mihrab sekitar 80 cm.

Arah timur Masjid Abu Bakar terdapat teras yang panjangnya mencapai 13 meter dan lebarnya 6 meter. Sisi dinding bagian timur dilapisi oleh batu hitam dan terdapat kubah serta menara yang juga berwarna putih.

Perpaduan warna arsitektur yang begitu serasi dan tampak menawan. Bila menjelang petang, masjid ini disinari pijar lampu kuning yang menambah keestetikan bangunan. Masjid Abu Bakar menjadi salah satu tempat favorit bagi jemaah umrah maupun haji.

Bukan Tempat Ibadah

Meski sangat bersejarah, saat ini Masjid Abu Bakar tidak digunakan untuk beribadah. Para jemaah tidak dapat memasukinya dan menunaikan salat di dalam. Biasanya para jemaah hanya duduk di area pelataran masjid ini dengan bermain bersama burung melati atau sekadar berfoto ria bersama kerabat maupun famili.

Demikianlah ulasan mengenai sejarah Masjid Abu Bakar yang terletak di sisi Masjid Nabawi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah kecintaan serta kerinduan kita terhadap tanah suci. (Noviana)

Hikmah Tour Travel menawarkan perjalanan ibadah umrah yang lebih berkesan bagi Anda. Yuk, daftarkan diri Anda dan orang-orang terkasih untuk menikmati perjalanan ibadah umrah Arbain bersama Hikmah Tour and Travel. Kunjungi website kami dan hubungi customer servis untuk informasi lebih lengkap. 

Hotline Call Center:

HikmahTravel (081 2211 101)

KBIHU DT (08122 3626 162)

× Tanya Admin