Ada beberapa masjid yang berada di sekitar Masjid Nabawi. Menurut sejarahnya, masjid-masjid tersebut dibangun untuk mengenang para khalifah. Seperti Masjid Abu Bakar atau Masjid Ghamamah. Selain masjid tersebut, ternyata di sekitar Masjid Nabawi juga berdiri kokoh sebuah masjid yang diberi nama Masjid Ali bin Abi Thalib. Melalui artikel ini kita akan membahas mengenai sejarah Masjid Ali bin Abi Thalib beserta gaya arsitekturnya.
Sejarah Masjid Ali bin Abi Thalib
Pembangunan Masjid Ali bin Abi Thalib pada masa ke-khalifahan Umar bin Abdul Aziz ketika beliau sedang memimpin pemerintahan di Madinah. Kemudian, masjid tersebut mengalami renovasi pada tahun 881 H oleh Dhaigham Al-Manshuri yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Madinah. Setelah mengalami masa renovasi pertama, masjid tersebut kembali mengalami renovasi pada tahun 1269 H saat masa pemerintahan Sultan Abdul Majid.
Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1411 H Raja Fahd melakukan renovasi terhadap Masjid Ali bin Abi Thalib dengan memperluas area masjid menjadi 682 meter. Selain itu, penambahan menara setinggi 26 meter di samping bangunan utama pada periode renovasi ketiga ini.
Menurut riwayat, Rasulullah saw pernah menunaikan salat ied di masjid ini. Sedangkan riwayat lain menyebutkan bahwa masjid ini merupakan titik teras rumah Khalifah Ali bin Abi Thalib. Pembangunan masjid bertujuan mengenang perjuangan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah, sahabat juga menantu Nabi Muhammad saw.
Gaya Arsitektur Masjid Ali bin Abi Thalib
Masjid ini terletak di Jalan As-Salam, Al-Manakhah, Madinah. Berada tepat sekitar 290 meter di sebelah barat Masjid Nabawi dan berjarak sekitar 122 meter dari Masjid Ghamama. Arsitektur masjid berbentuk persegi panjang. Memiliki panjang sekitar 35 meter dan lebar 9 meter. Terdiri dari satu serambi arah timur dan barat dengan satu kamar kecil.
Mihrabnya berada di tengah dinding kiblat. Tinggi mihrab mencapai tiga meter dengan cekungan sekitar 1,25 meter. Masjid ini memiliki satu menara yang menjulang setinggi 26 meter yang terletak di sebelah timur bangunan. Menara tersebut memiliki satu balkon dengan puncak kerucut yang terbuat dari logam.
Adapun bahan dasar dinding Masjid Ali bin Abi Thalib terbuat dari batu basal berwarna putih. Sedangkan pada dinding sebelah timur juga terbuat dari batu basal berwarna hitam. Saat ini, Masjid Ali bin Abi Thalib tidak lagi digunakan sebagai area salat. Anda dapat mengunjunginya untuk beristirahat maupun berfoto ria bersama kerabat di sekitar area masjid tersebut.
Demikianlah sejarah Masjid Ali Bin Abi Thalib dan gaya arsitektur yang dapat Anda temukan ketika berada di Masjid Nabawi. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah kecintaan kita terhadap sejarah Islam dan tanah suci. (Noviana)
Hikmah Tour Travel menawarkan perjalanan ibadah umrah yang lebih berkesan bagi Anda. Yuk daftarkan diri Anda dan orang-orang terkasih untuk menikmati perjalanan ibadah umrah Arbain bersama Hikmah Tour and Travel. Kunjungi website kami dan hubungi customer servis untuk informasi lebih lengkap.
Hotline Call Center:
– HikmahTravel (081 2211 101)
– KBIHU DT (08122 3626 162)